www.art intern.com: mati

Selasa, 01 Maret 2011

mati

mati/101

runduk dada hadap tanah rumput hidup biar umur mati sinar matahari lipat awan lewat susup ketiak takut ajak senyum seri rangkap raut mati tuhan senang mata binar ria alir mendung tetes kelak tua bantal botak tau uban bangun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

beginner abstract bertumpu pada waktu.

transformasi naturalism kepada abstract telah berlangsung 2-3 abad, tidak menjadikan perjalanan abstract sampai kepada abstract. perangkap ismeism sangat kuat dalam persepsi bahwa abstract tergolong isme atau abstractism. abstract bukanlah aliran seperti menggambar dan melukis berkonsep versi, abstract lebih tepat berdiri sebagai level penciptaan setelah bentuk bentuk. pengkajian abstract lewat bentuk dan isi telah mengalami pengawangan terhadap substansi abstract itu sendiri, sehingga abstract terperangkap oleh versi dan ismeism. seperti yang terjadi pada konsepsi mencipta level perkara. semi abstract mencontohkan transformasi gagal menemukan substansi abstract melalui bentuk dan kisinya, melalui subyek dan keberlangsung-pengkayaan, melalui perkembangan teori dan penemuan. kegagalan selanjutnya bahwa abstract petikan penjamahan detail akademik/non akademik terhadap zat dan zona radius zat, abstract pengangkatan komunikasi subyek psikosupra dan psikonatural dalam sendiri subyek ataupun antar subyek, abstract komunikasi jelajah perangkat, bahan, dan kerja secara terkonsep maupun improvisasi. sehingga semi abstract dan abstractism hanya sampai pada konvensi serempak berkata : bahwa itu abstract, dst. atau hanya natural digradualkan kepada ke-abstract-kan.

abstract dalam lukis bersubstansi create secara sederhana berkekuatan vertikal :

1. kekuatan porsi nominal vertikal, berapa kekuatan cair diperbolehkan turun kepada lukis.
2. kekuatan lebel vertikal, (atas nama) siapa vertikal mengalir kepada lukis.
3. kekuatan legalitas vertikal, bagaimana vertikal sah absah turun kepada lukis.
4. kekuatan opsi vertikal, mengapa (niat) vertikal turun kepada lukis.
5. kekuatan deskripsi vertikal, (wahyu) uraian vertikal dalam berkepentingan turun kepada lukis.

dan berkekuatan datar :

6. kekuatan moment sebagai rentang serangkaian sedang dan kebutuhan level tataran dalam pengangkatan konsentrasi keilmuan dan konsumsian.
7. kekuatan penunjuk haluan produktifitas dan prosesi dengan tahap tahap dan pengujian hukum perkara dan hukum vertikal.
8. kekuatan pertarungan dan pertanggungjawaban create dan hukum.
9. kekuatan keakuan dan persikapan obyektif.

Total Tayangan Halaman

Selasa, 01 Maret 2011

mati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar